topeng

Jumat, 12 Desember 2014

puisi

Tembok-tembok beton menindih tanah
Menelan pepohonan di tepian
Mereka membangun dan terus membangun
Menelanjangi sendiri nafas yang tuhan anugerahkan
Mereka lupa kehidupan

Kemudian tebok-tembok beton itu ditumpuknya
Meninggi menjulang mendekat menggapai langit
Dan mengisinya dengan berbagai macam hiburan
Ada pula makanan
Ada pula peralatan
Ada pula pelacuran

Bangunan-bangunan itu mereka agungkan
Setiap hari menginjakkan kaki diatas kesenangan
Apa mereka telah lalai tentang alam?
Yang kian hari memberontak dengan penuh amarah
Bagaimana dengan majikan alam?
Yang memiliki dan menitipkan.

Sesekali memberi pelajaran
Sesekali memberi peringatan
Sesekali membiarkan
Tuhan..
Robohkan!!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar