topeng

Sabtu, 06 Desember 2014

Tragedi Dewi

Tragedi Dewi

Dewi
Kemana engkau mencari hidupmu setelah sang majikan menelanjangi masa mudamu?
Dunia tak lagi menginginkanmu tersenyum
Tahanlah perih di kemaluanmu
Tahanlah

Dewi
Mau kemana engkau membawa tas kusam yang membukus perih sakitmu
Berjalan sendoyongan bersama air mata yang terus mengalir
Engkau kira akan ada yang melihatmu di kota yang getir ini
Bahkan angin pun takmau membawa kehangatan untukmu
Tapi Kau terus saja berjalan memerkah menebar harap

Peluklah dinginnya jembatan saat kau butuh kehangatan dewi
Bersandarlah di tiang kecewa saat engkau mulai lelah dan tenagamu perlahan sirna

Jangan engkau berjalan sendiri di tengah gelap dewi
Di kota ini banyak sekali anjing yang melonglong di ujung jalan
Menunggu mangsanya di antara semak-semak
Matanya tidak ada lagi cahaya

Kau tertangkap dewi
Anjing-anjing mulai menjilati tubuhmu
Dan perlahan menyantapmu secara bergilir
Sekali lagi, kau harus menahan perih di kemaluanmu

Dewi, kau kenapa?
tubuhmu mulai lemah
tubuhmu mulai kaku
tubuhmu bercahaya
kini kau memejamkan mata selama-lamanya



                                                                                                                                                  Bagus Afiansah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar