Tragedi Dewi
Dewi
Kemana
engkau mencari hidupmu setelah sang majikan menelanjangi masa mudamu?
Dunia tak
lagi menginginkanmu tersenyum
Tahanlah
perih di kemaluanmu
Tahanlah
Dewi
Mau kemana
engkau membawa tas kusam yang membukus perih sakitmu
Berjalan sendoyongan
bersama air mata yang terus mengalir
Engkau kira
akan ada yang melihatmu di kota yang getir ini
Bahkan angin
pun takmau membawa kehangatan untukmu
Tapi Kau
terus saja berjalan memerkah menebar harap
Peluklah
dinginnya jembatan saat kau butuh kehangatan dewi
Bersandarlah
di tiang kecewa saat engkau mulai lelah dan tenagamu perlahan sirna
Jangan
engkau berjalan sendiri di tengah gelap dewi
Di kota ini
banyak sekali anjing yang melonglong di ujung jalan
Menunggu
mangsanya di antara semak-semak
Matanya
tidak ada lagi cahaya
Kau
tertangkap dewi
Anjing-anjing
mulai menjilati tubuhmu
Dan perlahan
menyantapmu secara bergilir
Sekali lagi,
kau harus menahan perih di kemaluanmu
Dewi, kau
kenapa?
tubuhmu
mulai lemah
tubuhmu
mulai kaku
tubuhmu bercahaya
kini kau
memejamkan mata selama-lamanya
Bagus Afiansah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar